Minggu, 07 Juli 2013

Review ZOTAC GTX 770 AMP

Belum lama ini telah hadir ke tanah air kita yaitu 2 VGA seri terbaru dari NVIDIA, seri GTX 700 
yaitu GTX 770 dan GTX 780. 

Hari ini saya mendapati sebuah card Zotac GTX 770 AMP. 
VGA ini dibanderol seharga $475 an di Indonesia ini.

GTX 770 ini sendiri diposisikan untuk menggantikan GTX 670.
GTX 770 ini sendiri merupakan optimalisasi dari GTX 680 sehingga bisa beroperasi pada clock yang lebih tinggi. GTX 770 pun mendapat feature baru yaitu GPU Boost 2.0 

GPU Boost 2.0 untuk meningkatkan performa tidak ditentukan hanya dari power saja, tapi juga berdasarkan temperatur, dan menariknya pada GPU Boost 2.0 , clock akan terus naik sampai suhu mencapai 80c. Lalu hal menarik ke2 adalah nilai power disesuaikan dengan max TDP board.

Quote:Original Posted By Feature

Feature :
1. DX 11.1
2. GPU Boost 2.0
3. GPU Boost 2.0 Display OC
4. NVIDIA Adaptive Sync
5. NVIDIA Surround Up to Four Monitors
6. NVIDIA 3DVision
7. NVIDIA 3DVision Surround
8. NVIDIA 3-way SLI
9. NVIDIA PhysX
10. NVIDIA CUDA
11. NVIDIA TXAA
12. NVIDIA FXAA
13. PCI Express 3.0 x16
14. Dual-link DVI
15. HDMI 1.4a
16. Display Port 1.2



Spesifikasi dari VGA ini :
Spoilerfor spek


Penampakan VGA :
Card dari GTX 770 ini agak panjang, jadi perlu diperhatikan jika memakai case yang kecil dan medium.

Spoilerfor 1


Spoilerfor 2


Spoilerfor Closer Look Front Side


Spoilerfor Closer Look Back Side


Uploaded with ImageShack.us

INSIDE BOX:

Spoilerfor 3


ZT-70303-10P DVI-to-VGA
adapter Dual MOLEX-to-6-pin PCIe adapter Dual 6-pin to 8-pin PCI adapter Driver Disk User Manual

Game Bundle:
Splinter Cell Compilation


Perbandingan Dengan ZOTAC GTX 670

Spoilerfor 1
Spoilerfor 2

Quote:Original Posted By testbed

i7 3770K, Gskill 8GB ECO, Asrock Z77extreme 4, Enermax 87+ Gold 850w, LED Samsung 32"

Spoilerfor 

Sekarang lanjut ke Pengujian 

Quote:Original Posted By Suhu Idle Dan Full Load

Hal menarik disini adalah sistem pendinginan AMP sangat efektif meredam panas. Idle sempat di 35c, sementara Load di 78c. Dengan stock clock yang lumayan tinggi (OC Edition) yaitu GPU Clock di 1150 dan memory di 7300, hal ini tentu akan mengakibatkan panas berlebih jika pendinginan tidak baik.

Spoilerfor Idle
Spoilerfor Load


BENCHMARK SINTESISSpoilerfor Vantage
Spoilerfor 3D Mark 11
Spoilerfor 3D Mark
Spoilerfor Unigine Heaven 4.0
BENCHMARK GAME

Spoilerfor Sniper V2
Spoilerfor FF 14
Spoilerfor Tomb Raider
Spoilerfor RE 6
Spoilerfor AVP
Spoilerfor Hitman Absolution
Spoilerfor Lost Planet2

OC Session :

Pada hasil OC, saya menemukan limitasi dari board ini, yaitu GPU di 1206, dam memory di 1827. tanpa mengubah voltase. 

Spoilerfor 3D Mark 11


Untuk saat ini belum banyak game yang saya uji. 

Kesimpulan :

+ Kinerja sangat bagus
+ Sistem pendinginan yang baik dari AMP
+ Hening dan tidak berisik sama sekali ketika Load tinggi
+ Default OC dari pabrikan
+ GPU Boost 2.0
+ Paket bundling game Splinter Cell

- TDP besar 
- Harganya masih mahal
- Tidak adanya SLI Bridge Connector
- Card panjang (boros tempat)

Saya sengaja tidak menampilkan hasil uji OC semuanya, dikarenakan tidak semuanya hanya dilihat dari hasil OC. tapi yang mau saya tekankan disini adalah lihatlah fitur yg ditawarkan selain dari performa. 
Default dari VGA ini sudah kencang, anda tidak perlu repot-repot lagi OC VGA ini. karena dari game yang saya tes, semuanya bisa di handle dengan baik.
SUMBER

Jumat, 12 Oktober 2012

Review Edifier DA5000 Pro

Gua mau coba review speaker Edifier DA-5000 Pro. 5.1 mid-range (1-2 juta rupiah) yang berdesain klasik. Sebelum upgrade ke speaker ini, gua make Creative T6100. 5.1 budget yang cukup ok untuk harganya. Oh ya, T6100 ini sekelas dengan Logitech X540 yang sangat fenomenal itu.

Spesifikasi
Edifier DA-5000 Pro

  • Power output: RMS 12W x 3 + 6W x 2 + 60W (THD=10%)
  • Signal to noise ratio: 85dBA
  • Input sensitivity: 5.1Ch: L/R: 250mV +/- 50mV
  • SW: 150mV +/- 50mV
  • PC: L/R: 450mV +/- 50mV
  • SW: 150mV +/- 50mV
  • CD: L/R: 550mV +/- 50mV
  • SW: 200mV +/- 50mV
  • Frequency response : L/R: 160Hz - 20kHz SW: 20Hz - 160Hz


Box/Packing
DA5000 Pro terbagi kedalam 2 kotak yang cukup besar, 1 kotak isinya 5 speaker dan 1 kotak lagi isinya subwoofer, kabel-kabel, buku, kartu garansi, dan remote controller.







Build Quality
Satu kata, BERAT. Satelite, surround, dan center pake kayu. Build nya rapid dan cukup presisi. Ga ada lem yang keluar-keluar. Jaring penutup speaker nya juga bagus. Kain nya kelihatannya cukup kuat. Oh ya, satellite dan surround speaker sama modelnya. Sama-sama dual driver, 1 tweeter dan 1 mid-range. Center speaker pake 2 mid range dan 1 tweeter.







Subwoofer nya sendiri berat dan sangat panjang. Amplifier dan power terintegrasi kedalam unit subwoofer nya. Colokan yang ada dibelakang:



Setup speaker nya sendiri sih gampang dan straight forward. Liat gambar aja pasti semua orang tau cara masang nya. Untuk connect ke PC (Xfi Xtremegamer), gua pake colokan 5.1 nya, bukan yang PC atau AUX. Total ada 3 kabel RCS yang harus dipakai.




Sound Quality
Penggunaan speaker ini adalah 33,33% music, 33,33% film, dan 33,33% game. Awalnya agak ragu untuk ambil speaker ini. Takut bass nya seperti T6100 atau X540, ga bisa turun sampe low banget dan kaya ngegantung gitu. Jadi kedengeran aneh banget buat gua. Speaker saat review ini ditulis baru diburn-in sekitar 20 jam dengan listening volume di 35. Gua akan compare dengan suara dari Creative T6100 (seinget gua hehe...).

Untuk musik gua test dengan lagu Hotel California – Eagles FLAC. Creative Console gua set ke Entertaintment mode. Bass redirection dienabled dan diset ke 100 Hz. Sub level di 100% dan Xfi Crystalizer enabled. EQ flat.

Pas 30 detik pertama berasa sekali bass nya. Pas untuk taste nya gua. Ga overpowering dan nutupin element suara lainnya. Gebukan drum dilagu ini terdengar lebih enak dan lebih bertenaga. Vocal terdengar lebih hidup dan music lebih meriah. Serasa kaya di live show, terutama pas uda mau ending. Permainan gitar dan drum nya asik banget, sparkling dan rich. Hehe...

Lagu kedua itu Cry Me a River – Michael Buble. Intro dari lagu ini terdengar sangat megah sekali. Suara Michael terdengar sangat hidup sekali. Pas ganti ke Lost, suara piano nya seolah-olah mengelilingi dan suara penyanyinya ada didepan kita.

Game yang banyak gua mainin akhir-akhir ini adalah Call Of Duty MW2 & DiRT 2. Switch ke Game mode di console manager. Settingan masih sama dengan yang Entertainment mode.
Suara environment terdengar lebih realistis, air, salju, suara bom, teriakan-teriakan, dll. Seolah-olah bener-bener ditengah perang. Kalo di DiRT 2, gua suka kaget pas mobil nya nabrak pagar besi. Suara tabrakan real banget dam jelas banget. Suara mesin nya juga jadi keren banget, mirip banget kaya suara mesin mobil asli.

Switch lagi ke Entertainment mode. Untuk film gua pake trailer THX Amazing Life itu. Suaranya belum mirip bioskop sih, tapi gua cukup puas sih. Next test pake konser Celine Dion – A New Day @ Las Vegas 2007. Suara vocal nya bersih banget dan terdengar banget dari center nya, gesekan biola, petikan gitar, drum, dll terdengar jelas sekali. Bener-bener kaya nonton konser nya secara live.

Next pake film Pearl Harbour yang pas adegan terakhir yang diserang mendadak sama Jepang. Mantap banget. Gua bingung mau tulis nya gmana, tapi yang pasti realistis banget dan suara nya sangat powerful.

Penggunaan
Di sub terdapat beberapa tombol. Yang pasti kita bisa ngatur volume dari tiap pasang speaker. Ada tombol mode nya yang kalau dipencet akan cycle dari front, surround, center, dan subwoofer. TInggal pake tombol +/- untuk kurangi nilainya.



Untuk yang lebih advanced, harus menggunakan remote control. Selain settingan basic, juga ada tombol untuk set suara tiap pasang speaker secara langsung. Jadi ga usah cycle lagi kaya di unit sub nya. Terus ada Night (on dan off). Kalo on suaranya jadi kecil, sekitar setengahnya. Ada Sensitivity (CD/DVD) ga jelas gunanya untuk apa. Kalo pencet ke CD, suaranya jadi lebih kecil dan agak ketahan. Default nya DVD. Terus ada 4 tombol effect, normal, music, movie, dan custom.

Kesimpulan
Edifier DA5000-Pro system 5.1 yang bagus dan sebanding dengan harganya. Sampai saat ini belum ketemu flaw yang menganggu. Semua kebutuhan gua terpuaskan.
Terima kasih sudah membaca review ini. TS bukan orang yang pinter audio dan mendeskripsikan kata-kata. Jadi mohon maaf kalau ada yang salah sebut. Gambar yang dipakai kebetulan dapet pas Google, jadi gua ga foto lagi. Mohon dimaklumi. Hehe...SUMBER

Review Roccat Savu



Awesome Price/Performance Gaming Mouse


Here I am, back to the world of gaming gear. Roccat adalah satu brand manufaktor gaming gear yang berasal dariGerman (HQnya ada di Hamburg, Germany). Beberapa waktu lalu baru direlease salah satu mouse gaming yang menggunakan sensor terbaru dari avago, yaitu avago A3090Well, bagaimana performa mouse ini? Baca terus aja deh .

Features and Specifications



Berikut fitur dan spesifikasi tertulis yang biasa ditemukan di web resminya Roccat:

Quote:Features

  • ADJUSTBALE 4000DPI PRO-OPTIC (R3) SENSOR
  • with true 400, 800, 1600 or 4000dpi
  • EASY-SHIFT[+]™ BUTTON DUPLICATOR
  • with Easy-Aim + Easy-Wheel functions
  • CUSTOMIZABLE MULTI-COLOR LIGHTING
  • 16.8 million colors + effects and game profile illumination
  • NO-SWEAT SIDE GRIPS
  • for extended slip-free play
  • ROCCAT DRIVER + MACRO MANAGER
  • for advanced customization + presets for games & apps
  • OPTIMUM MID-SIZE DESIGN
  • with perfectly-balanced weight
  • ULTRA-PRECISE 2D WHEEL
  • with lock-in incremental steps
  • ERGONOMIC RIGHT-HAND DESIGN
  • with soft-touch, ultra-comfort surface
  • BRAIDED CABLE
  • offering a robust, stylish connection
  • ZERO ANGLE SNAPPING
  • for true competition gaming
  • HIGHEST-QUALITY COMPONENTS
  • for a solid build and long life


Specifications
  • 4000dpi optical gaming sensor (Sensor: Avago A3090)
  • Incl. Omron® switches (Omron D2FC-F-7N)
  • 60 inches per second maximum speed
  • 20G acceleration
  • 125, 250, 500, 1000Hz polling rate
  • 544kB on-board memory
  • Zero angle snapping
  • 1.8m braided USB cable
  • Dimensions: Max. width 7.2cm x approx. 12cm max. length
  • Weight: Approx. 90g (excl. cable)


Semua bisa dilihat lebih lengkap di web resminya. Mari kita lanjut ke bagian berikutnya.
Build



Seperti mouse roccat yang lainnya (kecuali beberapa tipe seperti roccat pyra yang packagingnya pake kotak plastik mika keras), roccat savu ini datang dengan packaging kotak standar, tapi beda sedikit dengan roccat kone yang dimana bagian depannya bisa dibuka untuk melihat mousenya, ini benar-benar cuma kotak doank, lengkap dengan deskripsi-deskripsi dibagian belakang. Lihat sendiri aja deh, lebih gampang .


tampak depan kotak

tampak belakang kotak, nothing unusual here, just a box, don't expect more 


Lanjut unboxingnya, mouse ditempatkan di plastik mika yang ditutup dengan plastik mika transparan (well susah ngejelasinnya, lihat sendiri aja yah ). Perlengkapan yang diberikan tergolong simple, cuma quick start guide, kartu member roccat, serta mouse roccat savu itu sendiri. Sedikit kurang sebenarnya dibandingkan dengan yang lain, mouse zaman sekarang rata-rata sudah diberikan bonus seperti extra mousefeet dan juga stickter atau sejenisnya. Tidak terlalu banyak pengaruh sih sebenarnya, mengingat pricetagnya tidak terlalu tinggi, dan juga yang diincar adalah performa mousenya, bonus itu not really a primary thingy.


buka kotak, pecah telor

no bonus dude, nothing more nothing less


Mari kita fokus ke bagian mousenya. Mouse ini datang dengan ukurang yang standar untuk mouse zaman sekarang, tidak terlalu besar, dan juga tidak terlalu kecil. Gripnya untuk mouse ini pada dasarnya agak universal, tapi mengarah sedikit ke palm grip (tapi tidak menutup kemungkinan kalau mau dijadikan claw juga bisa, cuma yha paling grip untuk jari manis dan jari kelingking agak ribet). Thumb buttons untuk mouse ini terdapat 2 unit, dan tidak ada tambahan tombol lainnya. Wait, tenang, roccat ada mengimplementasikan easy shift di mouse ini, sehingga bisa ditambahkan fungsi lainnya melalui perpaduan 2 tombol dengan menggunakan easy shift (akan dibahas di segment selanjutnya). Thumb buttons yang berada di bagian kiri ditambah lagi ada sedikit bentuk support grip untuk jari jempol jari kanan membuat mouse ini agak canggung untuk dipakai user yang tangannya kidal. Well, it's not an ambidextrous design anyway, so lefty users, you must fight the earth and find another better mouse for your grip. Lebih gampangnya lihat saja dari seabreg gambar dibawah ini.


north-west view of the mouse

north-east view of the mouse

South-west view of the mouse

south-east view of the mouse


One thing worthy to mention from this mouse is, the coating is quite unique (especially for sweaty users). Coating mouse ini agak unik, dimana di bagian atas depan, atas, dan belakang mouse, coatingnya sebagian besar adalah menggunakan rubber-coating. Nah di sisi kiri dan kanannya, coatingnya agak unit. Dimana bahan yang digunakan adalah bahan plastik, tapi dengan tekstur yang agak unik, dan jujur saja tekstur ini membantu banget untuk gamer yang tangannya agak gampang berkeringat. Lumayan kalau misalnya dalam penggunaan, mouser sering diangkat, dijamin gripnya tetap berasa lebih keset dan amat walaupun keringat di tangan sudah mengucur keras. What a nice choice of texture for the side grip.


bagian atas depan, atas sampai belakang coatingnya rubber

side gripnya ajib, pake bahan plastik tapi teksturnya unik, membantu abis kalo tangan keringatan hebat-hebatnya tapi grip ke mousenya tetep berasa steady dan aman


Mouse ini dilengkapi dengan tambahan 2 thumb buttons dan juga tidak ada tambahan tombol lainnya. In case you ask, masih ada easy shift kalau mau assign function lainnya ke mouse ini, jadi keterbatasan 2 tombol bukanlah sebuah masalah besar. Tombol standar mouse (klik kiri, klik kanan, scroll, klik tengah) tetap tersedia di mouse ini. Switch yang digunakan untuk klik mouse ini adalah Omron D2FC-F-7N, feelnya terasa tactile, empuk, tapi tidak terlalu ringan sehingga ketika mouse dibanting, switchnya tidak akan nge-click sendiri.


2 additional thumb button (bisa dikostumisasi melalu driver, dan juga bisa digunakan untuk modifier/easy shift)


Sensor yang digunakan untuk mouse ini adalah Avago A3090, untuk performanya akan dijelaskan di segmentselanjutnya. Mousefeet yang digunakan untuk mouse ini adalah bahan teflon, dan ukurannya lumayan luas. Lumayandah dikasih bahan teflon daripada digunakan bahan plastik lainnya.


Bagian bawah mouse.


Wellhype untuk gold-plated USB connector ternyata tidak sampai ke Roccat untuk roccat savunya. Konektor USB untuk roccat savu ini masih menggunakan bahan metal biasa, kalau mau pakai bahan lainnya pun ngak penting sebenarnya, tidak akan memberikan perbedaan yang berarti, gimmick doank. Tapi di sisi lain, braided cable sudah diimplementasikan di roccat savu ini, berbeda dengan kakaknya si kone yang kabelnya belum braided. Tidak banyak pengaruh sihsebenarnya, yang penting adalah bahan cooper yang digunakan memiliki tingkat elastisitas tinggi sehingga kalau ditekuk-tekuk tidak akan gampang rusak untuk penggunaan jangka panjang.


no golden connector thingy hyping here. NICE!

braided cable ma men

Oh yha, hampir lupa disebutkan. BLING BLINGIT HAS BLING-BLING MA MEN! Di roccat savu ini ada pencahayaan di bagian belakang mouse, well bisa dimatikan sih kalau dirasa agak mengganggu. Bisa diatur pulsation-nya, bisa juga diatur warna yang diinginkan untuk setiap profile, tinggal diatur aja mana yang pas dan sesuai di mata dan hati.


NO LIGHT!

BLUE

JANDA

RED

YELLOW, alright, enough, warna apapun ada, tinggal pilih yang pas di hati aja

Overall build mouse ini lumayan bagus, mouse terasa kokoh dan gripnya lumayan mampuni ketika dipegang. Tekstur untuk side gripnya lumayan banyak membantu untuk sweaty-hand-user. Tambahan 2 thumb buttons-nya mungkin terasa sedikit, tapi untung ada fungsi easy shift, jikalau terasa kurang fungsinya masih bisa menggunakan easy shift. Bling-bling tidak lepas dari mouse ini. Di sebelah bawah bagian belakang mouse terdapat bagian yang bisa bercahaya, lumayan menghibur mata dan hati jikalau terasa bosan dengan penampilan mouse yang biasa-biasa aja. Ayok, cukup basa basi mengenai build mouse ini, lanjut ke bagian inti dari review mouse ini yaitu bagaimana performa dari mouse ini.


Performance



Tibalah kita ke bagian penting dari review ini, bagaimana performa mouse ini? Sebagai tambahan, banyak mousepad yang saya gunakan untuk menguji mouse ini, mulai dari goliathus, scarab, vespula, ironclad, qck+, artisan hien, artisan shidenkai, hades gp1, dan hades A5 untuk mendapatkan kemampuan maksimal dari mouse ini.

Tracking



Mari kita awali pengujian performa mouse ini mulai dari bagian paling penting, yaitu tracking. Berdasarkan teori (yang tertulis di spesifikasi) sensor ini dapat menangani kecepatan pergerakan mouse sampai 60 inch per detik. Lumayan tinggi untuk sebuah sensor optikal. Di pengetesan menggunakan mouse ini saya biasa menggunakan 400 dpi dan juga polling rate 125Hz, tracking yang dihasilkan cukup memuaskan, malahan sangat memuaskan untuk sebuah mouse optical. Di titik pergerakan kecepatan yang sangat tinggi (jarang, bahkan hanya mungkin beberapa gamer pro saja yang mampu mencapai level kecepatan setinggi ini, itupun gak selalu setinggi gini, pada event tertentu aja baru bias naik sampai kecepatan ini) masi terdapat sedikit negative acceleration (alias sensor berhenti karena tidak sanggung mendeteksi perubahan permukaan mousepad dikarenakan pergerakan tangan terlalu cepat). Tapi untuk seukuran sebuah mouse dengan sensor optical, maximum malfunction ratenya tergolong tinggi dibandingkan mouse optical yang lain. Deathadder 3,5G, Kinzu v2, Kinzu v1, IME/IMO, WMO, WoW Legendary, abyssus, masi kalah dengan kecepatan dari si savu ini. Pengukuran dengan menggunakan enotus, bisa terukur speed mencapai 1,69m/s di 400dpi @125Hz, salah satu mouse optikal dengan kecepatan lumayan tinggi yang bisa terukur oleh enotus (walaupun masi kalah dengan G400 yang bisa mencapat 2 meter per detik di 400dpi@125Hz, zowie EC1/2, ataupun di mx518, tapi masih tergolong sudah lumayan bagus, ditambah dengan adanya fitur-fitur lainnya di mouse ini).

Sebagai tambahan, sensor si savu ini mendeteksi permukaan lebih bagus di mousepad yang ada teksturnya dibandingkan menggunakan yang licin abis (beda halnya dengan g400 yang di artisan shidenkai malahan speednya lebih tinggi). Pengetesan di atas ozone trace/hien untuk roccat savu ini malahan menghasilkan speed lebih tinggi daripada menggunakan artisan shidenkai. Dan juga satu hal lagi sebelum lupa, tidak ada cursor acceleration di sensor ini, dengan settingan enhanced pointer precision di control panel di matikan, tidak terasa adanya tambahan kecepatan cursor ketika menggunakan mouse ini. (sebenarnya bukan masalah yang besar sih, mengingat sebagian gamer juga bisa membiasakan diri dengan cursor acceleration yang hidup, cuma kalau mau kritis yha mending dimatikan aja.)

Update: menaikkan polling rate ke 1000Hz ternyata dapat meningkatkan maximum malfunction rate. Pengukuran di enotus membuahkan hasil yang sangat memuaskan di 1000Hz, yaitu mencapai 2,71m/s di 400dpi@1000hz di atas artisan hien. Jika dirasa negative accelerationnya kurang memuaskan apabila di polling rate rendah, tinggal naikan polling rate aja, masalah beres. Pretty much awesome for an optical mouse, very very awesome indeed.

Prediction

Pengujian selanjutnya adalah prediction. Di mouse ini tidak ditemukan adanya prediction, dan memang dari roccatnya sendiri untuk seri savu ini predictionnya tidak dihidupkan, bahkan tidak ada settingan untuk menghidupkan prediction di aplikasi drivernya. Pengujian polling rate di mouse ini juga menunjukkan hasil yang lumayan memuaskan, tidak ada masalah yang berarti untuk di bagian polling rate. Bisa dilihat melalui gambar dibawah pengujian polling rate, makin tinggi polling rate, makin tinggi jitter yang dihasilkan. Polling rate mana yang paling pas bisa disesuaikan dengan preferensi sendiri.


higher polling rate, higher jitter, which one suites you the best? It's all up to you mate.


Lift off Distance


Lift off distance adalah jarak dimana sensor masi mendeteksi surface meskipun mousenya sudah diangkat. Makin rendah jaraknya, makin bagus Lift off distancenya. Di savu ini dari hasil pengetesean, lift-off-distance yang didapatkan adalah sekitar 3mm (a bit give or take tergantung dari surface mousepad yang digunakan). Lumayan rendah untuk sebuah sensor optical di kelasnya.

Another thing to mention in this review is the driver. Roccat ada menghimplementasikan easy shift di mouse ini. Dan untungnya dikarenakan mouse ini mempunya internal memory yang sanggup menyimpan berbagai kombinasi macro dan settingan sampai 5 profile (tinggal kita pintar-pintar ngatur aja kalau misalnya mau ganti profile harus pake kombinasi key yang mana). Mempunyai dua buah additional button bukan menjadi halangan untuk si roccat savu ini agara dapat mengimplementasikan berbagai jenis macro dan settingan di mouse ini. Untung roccat ada menggunakan easy shift (easy shift -> menggunakan 1 buah tombol sebagai tombol modifier, yang jikalau tombol tersebut ditekan bersamaan dengan tombol lain, maka akan menjadi fungsi baru lagi) di mouse ini. Melalui easy shift, kalau kita memang sering menggunakan macro dan merasa dua buah tombol tambahan itu sedikit banget, tinggal di assign ke easy shift aja.



settingan easy shift yang bisa menambah banyak function tambahan melalu 1 tombol modifier


Settingan dpi di mouse ini sayang sekali hanya terbatas ke beberapa tingkat dpi yang telah ditentukan sendiri oleh Roccat, yaitu di 400dpi, 800dpi, 1600dpi, 4000dpi. Lompatan dari 1600dpi ke 4000dpi terasa agak terlalu jauh. Tapi sebenarnya ini bukan masalah yang besar, mengingat kita masih bisa mengatur sensitivity mouse melalui settingan di control panel. But still it's worthy to mention though.


settingan dpi yang sudah terkunci oleh pabrikan, agak mengganggu sebenarnya, tapi tidak menjadi masalah yang besar, mengingat masih bisa diakali via settingan cursor speed


Settingan macro untuk mouse ini cukup gampang, kita bisa ngatur hampir semuanya mulai dari memasukkan event mouse click, ataupun mau mengatur delaynya berapa detik, semuanya bisa diatur dengan gampang. Interfacenya juga tidak terlalu ribet, tinggal latihan beberapa kali saja dijamin sudah mengerti koq cara menggunakan drivernya.


event click bisa dimasukkan dalam macro

delaynya bisa diatur sesuka hati, tampilannya juga simple


Sisa menu lainnya yang bisa diakses dari driver adalah settingan polling rate, dan juga settingan warna lampu di mouse ini. Satu hal unik adalah ketika kita menggunakan roccat savu ini adalah ketika kita mengganti dpi, daripada menggunakan OSD (On Screen Display) yang kadang mengganggu banget kalau dihidupkan di dalam game (bahkan beberapanya membuat game terlontar ke desktop), roccat menggunakan suara ketika kita mengganti dpi atau profile ataupun volume dinaikan atau diturunkan. Tentunya kita bisa mematikan fitur ini kalau dirasa terlalu mengganggu juga. Hal lain yang menarik dari roccat ini adanya menu Roccat R.A.D. (Roccat Achievement Display), yaitu semacam achievement ketika kita menggunakan mouse ini, systemnya sih seperti achievement yang kita peroleh di steam atau di origin atau sejenisnya. Contohnya ketika kita sudah menggunakan mouse ini sampai beberapa ribu klik, kita mendapatkan sebuah achievement, atau yang lainnya. It's just for fun though, dan tidak akan mempengaruhi performa mouse ketika fitur ini dihidupkan. Fitur ini juga bisa digunakan untuk melihat kita menggunakan roccat savu ini sampai seberapa jauh.


R.A.D. , fun to use, and can be used as measurement of how far have we used with this mouse


Overall performa mouse ini lumayan apik. Performa sensor yang digunakan di roccat savu ini lumayan bagus, hasil testingnya juga lumayan apik. Negative acceleration di kecepatan tinggi mungkin bakalan hanya terasa bagi beberapa gamer yang memang bisa sampai kecepatan setinggi itu, tapi sangat jarang sekali bisa mencapai angka itu (apalagi kalau dpi yang digunakan di atas 400dpi, lebih jarang lagi bisa sampai segini). Lift off distancenya tergolong acceptableuntuk kelas mouse optical keluaran terbaru. Di sisi lain, driver yang diberikan roccat lumayan apik dan gampang digunakan. Easy shift yang diimplementasikan di mouse ini lumayan mengurangi keterbatasan 2 buah tombol tambahan. Sayang settingan dpi sudah ditentukan levelnya oleh roccat. Walaupun kita bisa mengakali settingan dpinya, kadang kita membutuhkan settingan yang benar-benar pas dan sesuai itu belum cukup kalau hanya dari control panel doang.

Summary



Roccat berhasil membuat sebuah mouse yang lumayan apik di level harganya. Dengan harga yang dipatok sekitar IDR 575.000 membuat mouse ini menjadi salah satu pilihan yang patut dimasukkan ke dalam list ketika Anda sedang mencari sebuah mouse gaming yang benar-benar reliable dan juga fiturnya lumayan apik. Tracking yang lumayan bagus disertai settingan driver yang apik plus di mousenya sendiri sudah ada onboard memory (sizenya 544kB lagi, jarang ada yang ngasih size segede gitu) membuat mouse ini menjadi satu pesaing tangguh di range harganya. Additional thumb button yang hanya dua buah saja tidak menjadi halangan besar bagi savu karena ada diimplementasikan easy shift di mouse ini, tinggal pintar-pingar ngatur aja mau assign function yang mana. Satu hal yang menjadi point tambahan lagi adalah tekstur side gripnya yang lumayan membantu bagi gamer yang tangannya sering berkeringat, lumayan menambah kenyamanan tuh meskipun tangan sudah berkeringat hebat.

Pros:
Nice texture on side grip, especialy for sweaty-hand-gamers.
+ Tracking sensor lumayan bagus. (malfunction rate lebih tinggi daripada beberapa mouse optical di range harga yang sama)
+ Lift off distance tidak terlalu tinggi (+/- 3mm).
Easy shift does the job if you need more function on your mouse.

Cons:
- DPI hanya terkunci ke 4 level saja.
Negative acceleration di pergerakan kecepatan tinggi (ingat ini hanya berlaku kalau gerakan tangan Anda sangat cepat, bisa mencapai 1,69m/s aja dijamin tuh tangan bakalan pegal habis dalam waktu beberapa detik). Update: silahkan naikkan polling rate kalau dirasa negative accelerationnya mengganggu, cuma harus tahan dengan efek sampingnya yaitu jitter bertambah.

Pros/Cons:
+/- Grip, tidak semua orang cocok dengan grip si roccat savu ini.
+/- DPI yang terkunci ke 4 level (beruntung saya bisa nyaman menggunakan 400dpi, tidak semua gamer bisa pas di 4 level dpi yang telah di tentukan).
+/- Beberapa gamer memberikan komentar dimana dua buah additional button masih kurang, minimal harus ada 1 tambahan tombol lagi untuk ganti profile atau ganti dpi, easy shift memang bagus, tapi kadang kalau digunakan in game, apalagi untuk game yang memang kecepatan pergerakan jari dan tangan harus cepat seperti CS, easy shift lumayan mengganggu, tapi back to the gamer him/herself. Pas atau ngaknya hanya bisa disesuaikan dengan preferensi sendiri.


Demikian review saya untuk Roccat Savu ini. Saya berusaha membuat review ini seobjektif mungkin, tapi jikalau ada yang salah dalam kata-kata yang saya tulis di atas, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih dan sampai jumpa lagi di review berikutnya.SUMBER